Wilayah Jawa bagian Barat paling kaya akan flora asli sebagian besar jenis tanamannya tidak tumbuh di Jawa bagian tengah dan timur. Setengah dari jumlah spesies anggrek hanya tumbuh di Jawa bagian barat. Hal ini disebabkan oleh adanya hutan selalu basah yang luas dan kaya akan jenis.
Tidak mengherankan bila gunung-gunung di Jawa bagian Barat masih diselimuti oleh hutan-hutan yang lebat. Tumbuhan yang tahan terhadap kekeringan terdapat di bagian utara mulai dari Indramayu, Karawang, sampai Jakarta. Hal ini menambah kekayaan tumbuhan di Jawa bagian Barat.
Gunung Salak yang berada dalam wilayah Taman Nasional Gunung Salak Halimun, memiliki hutan yang lebat dengan aneka ragam satwa liar yang tinggal di dalamnya.
Medan pendakian untuk menuju puncak gunung Salak masih sering tertutup rumput serta tanaman semak liarlainnya. Terutama bila jalur tidak dilewati dalam beberapa hari maka rumput akan tumbuh dan menutupi jalur. Satwa langka seperti cacing raksasa dengan ukuran panjang lebih dari 1 meter dapat dijumpai di tengah jalur pendakian. Gerombolan monyet pun kadang melintas di atas pepohonan.
Gunung Gede Pangrango yang menjadi gunung favorit bagi pendaki-pendaki sekitar Jakarta dan Bandung masih tetap tampak terjaga hutan yang berada dalam kawasan Taman Nasional, meskipun sering dilewati para pendaki. Peraturan yang keras mampu menjaga kawasan hutan sehingga terhindar dari kebakaran hutan.
Taman Nasional gunung Ciremei juga masih diselimuti hutan yang sangat lebat terutama di bagian Selatan yakni di jalur Palutungan Kuningan dan jalur Apuy Majalengka. Dikedua jalur tersebut hutan masih cukup basah, sementara jalur Linggajati meski masih berhutan cukup lebat namun suasananya hutannya di jalur pendakian lebih kering.
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Wilujeng West Java"
Posting Komentar